I-News

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget


Jadwal Open Trip dan Private Trip.
Private Trip, Mountain Guide, Porter Gunung, Paket Honeymoon, Study Tour, Family Gathering, Outbond, Outing, dll +62 85 643 455 865 (( WA / SMS / Telp )

Benteng Pendem

Benteng Pendem 

Wisata Sejarah di Benteng Pendem



Letak dan Lingkungan
Benteng Pendem terletak di wilayah dusun Kebonjati,desa Cilacap, Kecamatan Cilacap, kabupaten Cilacap.Posisi geo-grafisnya adalah 108 49’08” BT dan 7*40’31”.Pada saat ini di halaman dalam benteng telah dibangun beberapa fasilitas wisata seperti loket penjualan tiket dan toilet. Sedangkan halaman luar terdapat kilang minyak milik Pertamina di belakang benteng dan pantai wisata Teluk Penyu di sebelah timur. Di lingkungan luar benteng juga terdapat makam orang-orang Belanda seperti makam PH.M. Regena Berg istri JN Lagaar asisten Residen Cilacap yang meninggal 23 Juli 1888. Juga M.Herz Asisten Residen Cilacap yang meninggal 22Mei 1909. Benteng ini terletak berha-dapan dengan pulau Nusakambangan yang juga terdapat sebuah benteng. Sedangkan di daerah Karangbolong dahulu juga terdapat sebuah benteng.

Pemugaran dan Pemanfaatan
Setelah tidak digunakan oleh RPKAD Benteng Pendem dimanfaatkan oleh Pe-merintah Daerah TK II Cilacap sebagai obyek wisata sejak tahun 1986. Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa Tengah telah memugar beberapa tempat yang rusak berat pada tahun 2002 dan 2005.

Kondisi Bangunan
Pada umumnya bangunan mengala-mi kerusakan karena faktor alam. Posisi yang berada di dekat pantai dan letaknya yang di bawah permukaan tanah beraki-bat benteng ini mudah kemasukan air pa-sang dari laut maupun air hujan.

Bentuk Bangunan
Benteng Pendem merupakan bangunan terbuat dari batu bata plesteran dibangun melalui beberapa tahap. Beberapa bagian dari benteng yang masih dapat dilihat meliputi: bangunan penjara, ruang senjata, terowongan, gudang dan dapur, bangunan akomodasi, barak prajurit/asrama, benteng pertahanan dan pengintai, dan parit.

Bangunan Penjara

Bangunan penjara menghadap ke utara dengan jendela-jendela berteralis, dinding

Ruang Senjata
Bentuk ruangan senjata tidak berbeda jauh dengan bangunan penjara, karena ruang senjata berada dalam satu komplek dengan penjara. Yang membedakan dengan penjara hanya ruang senjata memiliki dua lantai.

Bangunan Terowongan
Bangunan terowongan dengan 4 pintu masuk yang mengarah pada 4 penjuru arah angin.

Sejarah Benteng Pendem
Pembangunan benteng ini menurut babad Banyumas dilaksanakan oleh Sunan Paku Buwono IV untuk keperluan menghadapi bajak laut yang sering menyerang pantai. Sehingga terdapat kemungkinan sebelum di bangun oleh Belanda dahulunya memang sudah terdapat sebuah benteng. Pada awalnya nama benteng yang autentik tidak ditemukan, kemudian masyarakat memberikan nama “Benteng Pendem”. Pemberian nama ini kemungkinan karena bentang dibangun di bawah permukaan tanah. Benteng pertahanan yang dibuat pemerintahan Belanda ini, diperkirakan berfungsi sejak tahun 1879 dan rupanya benteng Pendem adalah pusat pertahanan dari benteng-benteng pertahanan lainnya seperti benteng Karangbolong dan benteng di pulau Nusakambangan. Berbagai sumber menyebutkan bahwa penggunaan benteng oleh Belanda sampai tahun 1942 yaitu pada saat penyerahan kekuasaan Belanda kepada Jepang. Setelah itu Benteng Pendem tidak banyak digunakan oleh Jepang. Sampai tahun 1952-1962 dimanfaaatkan oleh pasukan RPKAD (Resimen Para Komando Angkatan Darat) sebagai latihan pertempuran dan pendaratan laut. Baru pada tahun 1986 Pemerintah Daerah TK II Cilacap mengembangkannya sebagai obyek wisata budaya. Pendirian benteng ini oleh Belanda hampir bersamaan dengan munculnya Tanam Paksa yang dicanangkan oleh Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch. Pada saat itu Cilacap memang menjadi pelabuhan penting untuk mengangkut hasil perkebunan Tanam Paksa antara lain dari Yogyakarta dan Purworejo. Pada masa jayanya pelabuhan Cilacap pernah menjadi saingan pelabuhan Semarang karena Jawa Tengah selatan dan sebagian Jawa Barat selalu mengirimkan hasil buminya melalui Cilacap. Dengan demikian kedudukan benteng ini bernilai strategis bagi Belanda dalam mengamankan ekspor hasil perkebunan yang telah menyumbangkan dana yang berlimpah bagi negeri Belanda. Pelabuhan Cilacap menjadi sepi karena jalan darat di daerah pedalaman mulai dibangun baik jalan kereta api maupun untuk kendaraan bermotor lainnya. Sehingga barang ekspor maupun impor dapat dikirim atau didistribusikan dari dan ke pedalaman Jawa Tengah melalui pelabuhan Semarang (BPCB Jateng).

sumber : http://bolehtanya.com





















Posting Komentar

0 Komentar